Satu keunggulan lain dari Inazuma selain sebagai motor 250 cc untuk touring nyaman adalah dia bisa menggunakan bensin biasa atau premium, seakan mendukung fungsinya sebagai kendaraan harian.
Inazuma yang berkapasitas mesin 248 cc dengan rasio perbandingan 11,5 : 1 serta rasio pengurangan utama 3.238 (68/21) dan rasio pengurangan akhir 3.285 (46/14) menjadikannya tak 'menggelitik' walau memakai bensin di RON 88.
"Kita sudah tes pakai berbagai jenis bahan bakar, jadi aman. Tapi sebaiknya pakai di atas itu karena pembakaran lebih sempurna," papar Yozo Kamia, Model Project Leader Motorcycle Engine Dept Suzuki Motor Corporation Jepang.
Suzuki Inazuma sebagai motor harian juga ditunjang dalam pilihan penggunaan SOHC ketimbang DOHC.
"SOHC lebih ringan dari DOHC karena perangkat mekanisnya lebih sedikit dibanding DOHC. Kalau mekanisnya banyak, mesin jadi lebih besar dan berat. Ini berpengaruh ke kenyamanan berkendara," ungkap Yozo.
Satu keunggulan lain yang juga diungkapkan adalah tenaga mesin dengan SOHC di Inazuma sangat mudah didapat pada putaran rendah. SOHC pun lebih murah dalam hal perawatan ketimbang DOHC mengingat lebih banyak perangkat di dalamnya.
SOHC atau single overhead camshaft berarti menggunakan satu camshaft di dalam kepala silinder atau satu poros kem. Adapun DOHC atau double overhead camshaft menggunakan dua poros kem. Namun memang dalam kecepatan tinggi, DOHC lebih unggul.
Inazuma juga efisien karena menggunakan fuel injection. Tenaga yang dihasilkan sebesar 24 hp pada 8.500 rpm dengan torsi 22 Nm pada 6.500 rpm disalurkan via transmisi 6-percepatan.
Dengan harga Rp. 46 juta on-the road DKI Jakarta, desain Inazuma didasari dari moge Suzuki B-King dengan bagian panel indikator digital dan indikator interval perawatan yang dilengkapi fitur jam. Namun, ia hanya ditawarkan dalam dua pilihan warna, yaitu Candy Cardinal Red dan Pearl Nebular Black.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar