"Baru-baru ini, Microsoft secara sepihak menyalakan fitur anti pelacakan (DNT) di peramban Internet Explorer 10 secara default, daripada membiarkan pengguna yang melakukannya," demikian tertulis dalam situs blog Yahoo pada Jumat pekan lalu. "Ini menurunkan kualitas pengalaman para pengguna."
Karena itu, masih tertulis dalam blog Yahoo, manajemen Yahoo memutuskan untuk tidak mengakui sinyal yang terpantau dari peramban Internet Explorer 10. Langkah ini sejalan dengan perusahaan-perusahan pemasang iklan, yang telah meminta Microsoft untuk tidak menyalakan antipelacakan itu secara otomatis.
Selama ini, para pemasang iklan menggunakan data yang terkumpul dari peramban Internet Explorer untuk mentarget calon pembeli mereka dengan iklan-iklan, yang dirancang khusus. Sikap Yahoo, sebagai penerbit iklan, ini membuatnya berada dalam satu sisi dengan para pemasang iklan.
Google, baru-baru ini, juga memasang fitur antipelacakan dan mengaktifkannya secara otomatis di peramban Chrome, yang mulai populer. Begitu juga dengan Mozilla yang mengaktifkan fitur ini di peramban Firefox. Peramban Internet Explorer terbilang paling populer untuk komputer desktop sehingga disukai para pemasang iklan.
Menurut penasehat hukum Microsoft, Brad Smith, keputusan perusahaan ini didasarkan pada pertimbangan untuk kepentingan para konsumen. "Sinyal antipelacakan itu dinyalakan bukan berarti konsumer tidak menginginkan sama sekali layanan yang melibatkan pelacakan."
Selama ini, pelacakan pola penggunaan peramban dan aplikasi lainnya dilakukan oleh sejumlah perusahaan pembuat aplikasi untuk kepentingan menerbitkan iklan yang sesuai dengan pola kehidupan si pengguna. Namun cara ini dikritik kelompok hak asasi konsumen karena dinilai melanggar privasi seseorang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar